Jangan Sampai Transformasi Digital Hanya Jadi Mimpi Siang Bolong
Oleh Dr. Ing. Ridho Rahmadi, M.Sc. (Direktur PLAI BMD)

Niat Presiden RI Prabowo Subianto untuk mempercepat transformasi digital harus kita apresiasi. Sebagai seorang anak bangsa yang turut menaruh perhatian pada bidang ini, izinkan saya turut memberi saran beberapa hal untuk diantisipasi.
Pertama, transformasi digital hanya akan berhasil jika dan hanya jika, satu, manusianyasiap, dan dua, sistemnya siap. Kedua, manusianya dikatakan siap, jika memiliki pengetahuan digital dan juga etikadigital yang cukup. Ketiga, sistemnya dianggap siap, jika memiliki infrastruktur digital yang mumpuni,regulasi digitalisasi yang suportif sekaligus protektif. Dan yang terakhir, keempat, adanya integrasi antara kesiapan manusia dan sistem, serta ketegasan dalam hal implementasi.
Kalau manusianya tidak siap, hanya akan jadi transformasi digital yang mubazir alias mangkrak, atau transformasi digital yang tidak beretika. Kita sudah melihat banyaktanda-tandanya saat ini.
Kalau sistemnya yang tidak siap, kita akan terjajah oleh infrastruktur digital asing, produk digital asing, bahkan regulasi digital asing. Tanpa disadari, sesungguhnya kita sudah memasuki era penjajahan digital tersebut. Kalau keduanya belum siap, transformasi digital hanya akan jadi mimpi di siang bolong.
Lalu, apa yang harus kita lakukan sekarang?Pertama, persiapkan manusianya dengan perkuat dan perluas literasi digital yang edukatif dan berkelanjutan. Kedua, persiapkan sistemnya, yaitu infrastruktur digital dan aturan yang mendukungnya, seperti jaringan internet milik sendiri, pusat data milik sendiri, aplikasi milik sendiri atau buatan anak bangsa, yang datanya ada di Indonesia, yang sepenuhnya dilindungi. Tak ketinggalan tutup jalur-jalur digital judi online, pinjol, pornografi, lakukan sensor berita hoax, konten flexing, konten tidak berfaedah lainnya yang merusak otak, dan konten-konten negatif lainnya.